Selamat Datang di Website MIN 1 Pandeglang, Lembaga Pendidikan bercirikhas Agama Islam

SEJARAH BERDIRINYA PESANTREN

Pendidikan merupakan suatu proses di dalam menemukan transformasi baik dalam diri, maupun komunitas. Oleh sebab itu, proses pendidikan yang benar adalah membebaskan seseorang dari berbagai kungkungan, intimidasi, dan ekploitasi. Di sinilah letak afinitas dari aspek pedagogik, yaitu membebaskan manusia secara konprehensif dari ikatan-ikatan yang terdapat diluar dirinya atau dikatakan sebagai suatu yang mengikat kebebasan seseorang. Maka dari pada itu, pendidikan adalah merupakan elemen yang sangat signifikan dalam menjalani kehidupan, karena dari sepanjang perjalanan hidup manusia, pendidikan merupakan barometer untuk mencapai maturitas nilai-nilai kehidupan.


Hal itu sejalan dengan salah satu aspek tujuan pendidikan nasional sebagaimana yang tercantum dalam UU SISDIKNAS RI No. 20 Tahun 2003, tentang membentuk manusia yang berbudi pekerti luhur melalui proses pembentukan kepribadian, kemandirian dan norma-norma tentang baik dan buruk. Sedangkan di sisi lain manusia sebagai makhluk pengemban etika yang telah dikaruniai akal dan budi. Dengan demikian, adanya akal dan budi menyebabkan manusia memiliki cara dan pola hidup yang multidimensi, yakni kehidupan yang bersifat material dan bersifat spritual

Begitu pentingnya pendidikan bagi setiap manusia, karena tanpa adanya pendidikan sangat mustahil suatu komunitas manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan cita citanya untuk maju, mengalami perubahan, sejahtera dan bahagia sebagaimana pandangan hidup mereka. Semakin tinggi cita-cita manusia, maka semakin menuntut peningkatan mutu pendidikan sebagai sarana pencapaiannya. Hal ini telah termaktub dalam al-Qur‟an surat al-Mujadalah ayat 11 Artinya:“Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Depag RI, 1974: 911).

Relevan dengan hal tersebut, maka penyelenggaraan pendidikan tidak dapat dilepaskan dari tujuan yang hendak dicapai. Buktinya dengan penyelenggaraan pendidikan yang kita alami di Indonesia. Tujuan pendidikan mengalami perubahan yang terus menerus dari setiap pergantian roda kepemimpinan. Maka dalam hal ini sistem pendidikan nasional masih belum mampu secara maksimal untuk membentuk masyarakat yang benar-benar sadar akan tujuan pendidikan yang sesungguhnya. Melihat fenomena yang terjadi pada saat sekarang ini banyak kalangan yang mulai mencermati sistem pendidikan pesantren sebagai salah satu solusi untuk terwujudnya produk pendidikan yang tidak saja cerdik, pandai, lihai, tetapi juga berhati mulia dan berakhlakul karimah. Hal tersebut dapat dimengerti, karena pesantren memiliki karakteristik yang memungkinkan tercapainya tujuan yang dimaksud.

Karena itu, sejak lima dasawarsa terakhir diskursus di seputar pesantren menunjukkan perkembangan yang cukup pesat. Hal ini tercermin dari berbagai fokus wacana, kajian dan penelitian para ahli, terutama setelah kian diakuinya kontribusi dan peran pesantren yang bukan saja sebagai “subkultur” (untuk menunjuk kepada lembaga yang ber-tipologi unik dan menyimpang dari pola kehidupan umum di negeri ini) sebagaimana disinyalir Abdurrahman Wahid (1984: 32). Tetapi juga sebagai “institusi kultural” (untuk menggambarkan sebuah pendidikan yang punya karakter tersendiri yang unik, sekaligus membuka diri terhadap hegemoni eksternal), sebagaimana ditegaskan oleh Hadi Mulyo (1985 : 71).

Dikatakan unik, karena pesantren memiliki karakteristik tersendiri yang khas yang hingga saat ini menunjukkan kemampuannya yang cemerlang mampu melewati berbagai episode zaman dengan kemajemukan masalah yang dihadapinya. Bahkan dalam perjalanan sejarahnya, Ia telah memberikan andil yang sangat besar dalam ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa dan memberikan pencerahan terhadap masyarakat.

Berikut sejarah berdirinya pesantren di daerah Provinsi Jawa Barat

  1. Tahun 1418 berdiri Pesantren Syekh Quro. Karawang 
  2. Tahun 1420 berdiri Pesantren Pasambangan Cirebon oleh Syekh Datul Kahfi atau Syekh Nurjati 
  3. Tahun 1456 berdiri Pesantren Jalagrahan Cirebon Girang oleh Walangsungsang alias Ki Samadulah alias Haji Abdullah Iman alias Cakrabuana alias Ki Kuwu Sangkan alias Ki Kuwu Manggana 
  4. Tahun 1500 berdiri Pesantren Godog Karangpawitan Limbangan Garut oleh Sunan Rohmat Suci Godog alias Gagak Lumayung alias Galantang Setra alias Kian Santang alias Sunan Bidayah 
  5. Tahun 1520 berdiri Pesantren Sang Ciptarasa oleh Syarif Hidayatullah alias Sunan Gunung Djati 
  6. Tahun 1715 berdiri Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon oleh Ki Jatira alias Syekh Hasanuddin 
  7. Tahun 1749 berdiri Pesantren Al-Falah Biru Singguru Samarang Garut oleh Syekh Fatah Rohmatulloh bin Dewi Ratu Biru binti Sultan Maulana Hasanuddin Banten bin Syarif Hidayatullah Cirebon 
  8. Tahun 1785 berdiri Pesantren Buntet Cirebon oleh Mbah Muqoyyim 
  9. Tahun 1810 berdiri Pesantren Gentur Cianjur oleh Tubagus Ahmad Haq Nuh 
  10. Tahun 1809 berdiri Pesantren Beunteur Banjar
  11. Tahun 1847 berdiri Pesantren Asyrofuddin Congeang Sumedang 
  12. Tahun 1887 berdiri Pesantren Keresek Garut 
  13. Tahun 1894 berdiri Pesantren Darul Falah Jambudipa Cianjur 
  14. Tahun 1897 berdiri Pesantren Kandang Sapi Cianjur 
  15. Tahun 1905 berdiri Pesantren Suryalaya Pagerageung Tasikmalaya 
  16. Tahun 1911 berdiri Pesantren Miftahul Huda Al Azhar Banjar, Pesantren Sempur Purwakarta oleh Kyai Tubagus Bakri Banten.
  17. Tahun 1913 berdiri Pesantren Darul Ulum Ciamis
  18. Tahun 1917 berdiri Pesantren Cintawana Tasikmalaya
  19. Tahun 1910 berdiri Pesantren Pagelaran I Cimeuhmal Subang 
  20. Tahun 1920 berdiri Pesantren Pagelaran 2 Cimalaka Sumedang 
  21. Tahun 1922 berdiri Pesantren Sukahideng Sukarame Tasikmalaya, Pesantren Genteng Sukabumi, Pesantren Baitul Arqom Soreang Bandung
  22. Tahun 1927 berdiri Pesantren Sukamanah Sukarame Tasikmalaya 
  23. Tahun 1929 berdiri Pesantren Darussalam Cidewa Ciamis 
  24. Tahun 1920 berdiri Pesantren Bahrul Ulum Awipari Cibeureum Kota Tasikmalaya oleh KH Busthomi
  25. Tahun 1931 berdiri Pesantren Cipasung Singaparna Tasikmalaya, Pesantren Cipari Garut, Pesantren Sindangsari Al-Jawami Cileunyi Bandung 
  26. Tahun 1934 berdiri Pesantren Syamsul Ulum Gunung Puyuh Sukabumi, Pesantren Al Ittifaq Ciwidey Bandung 
  27. Tahun 1935 berdiri Pesantren Cijantung Ciamis 
  28. Tahun 1936 berdiri Pesantren Persis Pajagalan Bandung 
  29. Tahun 1939 berdiri Pesantren Darussalam Garut
  30. Tahun 1940 berdiri Pesantren Miftahul Khoer Ciamis 
  31. Tahun 1943 berdiri Pesantren Al Fadlilah Ciamis 
  32. Tahun 1961 berdiri Pesantren Pagelaran 3 Cisalak Gardusayang Sukakerti Subang
  33. Tahun 1967 berdiri Pesantren Miftahul Huda Manonjaya Tasikmalaya

Dari pesantren semua berawal
Dari pesantren jutaan pejuang lahir
Dari pesantren para pemimpin tampil
Dari pesantren kedaulatan ummat terbangun
Kami bangga dng pesantren
Kami siap melanjutkan amanah para ulama
Selama pesantren masih lestari harapan indonesia ke arah yg lebih baik masih ada.

#BanggaJadiSantri
#SavePesantren

0 Komentar